Sabtu, 21 Desember 2013

Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014
Bendera Indonesia

2009 ← 9 Juli 2014 → 2019

Indonesia provinces blank map.svg

Presiden sebelum pemilu
Susilo Bambang Yudhoyono
Demokrat
Presiden terpilih
TBD
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014. Ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia, dan bagi presiden yang terpilih akan mempunyai jabatan tersebut pada jangka waktu sampai lima tahun. Kewajiban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara konstitusional dilarang ikut untuk ketiga kalinya dalam pemilu.[1][2]

Sistem Pemilu 2014

Indonesia akan memakai e-voting dengan harapan menerapkan sebuah sistem baru dalam pemilihan umum.[3] Keutamaan dari penggunaan sistem e-voting adalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang diharapkan akan segera disiapkan pada tahun 2012 secara nasional dan telah dicoba di enam kabupaten/kota yakni Padang (Sumatera Barat), Denpasar (Bali), Jembrana (Bali), Yogyakarta, Cilegon (Banten) dan Makassar (Sulawesi Selatan).[4]

Telah Deklarasi

Calon Kandidat

Survei

Poll source Date Highlights
Tim Pusat Data Bersatu[20] 6 Februari, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 21.2%, Prabowo Subianto 18.4%, Megawati Sukarnoputri 13%; Rhoma Irama 10.4%, Aburizal Bakrie 9.3%
Rakyat Kaskus Memilih[21] 23 - 25 April, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 49% , Prabowo Subianto 18%, Dahlan Iskan 8%, Jusuf Kalla 5%, Mahfud MD 5%, lainnya kurang dari 3% tidak di-list disini
Pol Tracking Institute[22] 5 Mei, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 82.54%, Tri Rismaharini 76.33%, Fadel Muhammad 70.38%, Syahrul Yasin Limpo 70.31%, Isran Noor 70.14%, Gamawan Fauzi 70.01%, Agustin Teras Narang 69.93%, Herry Zudianto 69.78%
Center of Strategic and International Studies (CSIS)[23] 26 Mei, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 28.6%, Prabowo Subianto 15.6%, Aburizal Bakrie 7.0%, Megawati Soekarnoputri 5.4%, Jusuf Kalla 3.7%, Mahfud MD 2.8%, Hatta Rajasa 2.2%
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)[24] 27 Juni, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 22.6%, Prabowo Subianto 14.2%, Aburizal Bakrie 9.4%, Megawati Soekarnoputri 9.3%, Jusuf Kalla 4.2%, Rhoma Irama 3.5%, Wiranto 3.4%, Mahfud MD 1.9%
Indonesia Research Center (IRC)[25] 28 Juni, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 24.8%, Prabowo Subianto 14.8%, Aburizal Bakrie 7.95%, Megawati Soekarnoputri 5.5%, Wiranto 3.9%, Mahfud MD 3.7%, Dahlan Iskan 3.5%, Rhoma Irama 2.7%
Indonesia Research Center (IRC)[26] 15 Juli, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 34.2%, Prabowo Subianto 8.2%, Wiranto 6.7%, Dahlan Iskan 6.3%, Megawati Soekarnoputri 6.1%, Jusuf Kalla 3.7%, Aburizal Bakrie 3.2%, Mahfud MD 2.8%
Lembaga Survei Nasional (LSN)[27] 16 Juli, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 68.1%, Megawati Soekarnoputri 14.9%, Puan Maharani 1.9%, Rano Karno 1.4%, Rieke Diah Pitaloka 1.4%, Ganjar Pranowo 1.1%, Pramono Anung 1.1%, Budiman Sudjatmiko 0.9%
Tim Pusat Data Bersatu[28] 17 Juli, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 29.57%, Prabowo Subianto 19.83%, Megawati Soekarnoputri 13.08%, Aburizal Bakrie 11.62%, Jusuf Kalla 5.47%, Wiranto 3.59%, Hatta Rajasa 1.2%, Mahfud MD 1.2%
Soegeng Sarjadi School of Government[29] 24 Juli, 2013 Elektabilitas: Joko Widodo 25.48%, Prabowo Subianto 10.52%, Jusuf Kalla 5.69%, Aburizal Bakrie 4.23%, Dahlan Iskan 4.14%, Mahfud MD 2.72%, Megawati Soekarnoputri 2.68%, Wiranto 1.18%, Hidayat Nur Wahid 1.02%


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAGIKAN

Translate